aam van yogas
Bulan sudah memasuki bagian kedua pada tahun ini, entah apa alasannya namun nampaknya baru sekarang saya mendapati kesempatan membuat tulisan baru di rumah maya saya ini. Satu hal yang bisa saya ambil sebagai pelajaran dari “tak terurusnya” blog ini adalah tentang sebuah arti dari konsistensi.
Dahulu, dan mungkin pernah saya katakan pada tulisan saya yang lain di blog ini, saya pernah berniat untuk paling tidak dalam seminggu saya harus menuliskan sebuah tulisan untuk dipublish di sini. Mungkin terdengar terlalu naif jika dilihat sekarang, dan tak akan saya pungkiri bahwa untuk hal kecil seperti ini rasanya apa yang terjadi cukup jauh dari kata konsisten.
Teringat perkataan murabbi saya yang intinya menyampaikan bahwa proses pemelajaran yang terbaik adalah ketika kita mengajarkan ilmu yang kita pelajari kepada orang lain. Perkataan tersebut memang benar adanya karena saya sendiri sering mengalaminya termasuk dalam hal konsistensi blogging.
Pernah saya dapatkan sebuah email masuk dari salah seorang adik kelas saya yang meminta saran tentang bagaimana caranya untuk membuat tulisan yang baik. Sejujurnya saya tak menyangka bisa mendapatkan permintaan seperti itu, karena saya sendiri belum merasa layak disebut sebagai penulis yang baik. Saat itu saya membalas emailnya dengan jawaban yang pernah saya dapatkan dari orang lain untuk diri saya sendiri. Namun, pada saat itulah saya seolah diingatkan kembali untuk menjaga konsistensi saya dalam menuangkan tulisan di sini. Ketika saya ditanya, maka saya akan mencari jawaban yang terbaik, dan saat saya menemukan jawaban untuk pertanyaan itulah saya diingatkan kembali kepada apa-apa yang sebenarnya telah saya ketahui namun belum diterapkan dengan baik.
Hal lain yang pernah saya alami adalah ketika saya diminta menjadi pengisi acara dalam rangkaian kegiatan “Studi Islam Awal Kuliah” (SIWAK) yang diadakan FUKI. Tema acara yang harus saya isi adalah tentang Blog. Bagian paling mengesankan adalah ketika saya menyusun slide yang akan saya presentasikan. Saat itu yang saya lakukan adalah mencari isi materi dari berbagai macam buku, situs atau blog, dan berdasarkan pengalaman saya. Hal seperti itu lah yang membuat saya seolah kembali belajar dan sekaligus diingatkan tentang ilmu yang sebenarnya sudah saya dapatkan. Memang pada akhirnya saya tidak jadi menjadi pengisi materi karena ada urusan mendadak sehingga berhalangan hadir dan meminta salah seorang teman untuk menggantikan saya sekaligus mengirimkan slide yang saya buat, namun hampir bisa dipastikan saya tidak akan belajar banyak jika saya tidak diminta untuk mengisi acara tersebut.
Masih banyak yang telah saya alami disamping yang sudah saya sebutkan sebelumnya, namun pada intinya saya ingin menyampaikan bahwa dahulu saya menjaga konsistensi saya dalam membuat tulisan dengan mengajak orang sekitar untuk melakukan hal serupa. Dan hal tersebut akan saya lakukan kembali untuk tujuan yang sama. Jadi kembali ke perkataan awal “Pemelajaran yang terbaik adalah dengan mengajarkan orang lain ilmu yang telah kita dapatkan”.
Mungkin hanya itu yang ingin saya sampaikan di sini, anggaplah ini sebagai tulisan awal yang menunjukkan bahwa saya masih menikmati dunia tulis-menulis dan blog.